REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah yang ingin membubarkan KPK mencerminkan aspirasi sebagian besar anggota DPR. Meski Fahri Hamzah berkali-kali menegaskan bahwa statemennya itu atas nama pribadi.
Namun tidak bisa dinafikan jika itu adalah suara internal Fraksi PKS dan pimpinan DPR. “Ini merefleksikan berbagai cara pandang seragam di level seluruh anggota DPR untuk membubarkan KPK,” kata Wakil Koordinator ICW Adnan Topan Husodo, Kamis (6/10).
Menurut Adnan, banyak anggota DPR bersuara lantang menolak pembubaran KPK maupun mendukung agar keberadaan KPK diperkuat. Namun yang bersangkutan malah ikut terlibat dalam pembahasan anggaran yang serba tertutup dan tidak transparan. Sehingga pernyataan mendukung eksistensi KPK hanya sebatas pencitraan dan sebenarnya ingin agar lembaga superbodi itu dibubarkan.
Adnan melihat, desakan pembubaran KPK makin kencang disuarakan DPR. Hal itu karena KPK mulai berani mengusik kasus korupsi yang melibatkan politikus Senayan. Akibatanya banyak kepentingan anggota DPR terganggu. Serangan balik DPR kepada KPK, kata dia, merupakan konsekuensi logis pekerjaan penyidik dalam menangani kasus korupsi, seperti di Badan Anggaran DPR. “Image buruk DPR sebagai sarang korupsi tidak bisa dielakkan. KPK tidak usah khawatir mendapat serangan sebab rakyat lebih mendukung KPK daripada DPR,” ujar Adnan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar